5 definisi komunikasi massa menurut para ahli
- Pengertian Komunikasi Massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (Media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumblah banyak, terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Selain itu pesan yang disampaikan cenderung terbuka dan mencapai khalayak dengan serentak.
- Menurut Charles R. Wright menyatakan komunikasi massa berfungsi untuk kegiatan penyelidikan (surveillance), kegiatan mengkorelasikan, yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan menarik kesimpulan, selain itu juga berfungsi sebagai sarana hiburan.
Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses dimana
media menyebarkan pesan ke publik secara luas dan pada sisi lain diartikan
sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan pada sejumblah khalayak yang tersebar,
heterogen, anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak dan sesaat.
5 (Lima) Definisi & Analisa Definisi Komunikasi Massa
a. Menurut Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan
oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999),
yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through
a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi
sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat
akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang,
jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media
komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi-
keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya
disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop.
b. Menuru Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh
ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) “Mass
communication is the tehnologically and institutionally based production and
distribution of the most broadly shared continous flow of messages in
industrial societes”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip
Komala, dalam Karnilah, dkk.1999). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa
komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi.
Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus
menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan
atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan,
melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu,
sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
c. Menurut Meletzke
Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini
memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari
penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang.
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran
teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat
seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). Istilah tersebar
menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu
tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.
d. Menurut Freidson
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari
jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa
dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya
satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa
juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk
menyampaikan komuniaksi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama
semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. (Rakhmat seperti yang
dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu
dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan
representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya
ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Hal ini
sesungguhnya sama dengan istilah terbuka dari Meletzke. Freidson dapat
menunjukkan ciri komunikasi massa lain yaitu dengan adanya unsur keserempakan
penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama
kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Karena dalam
proses komunikasi massa ada sifat keserempakan dalam penerimaan pesan.
e. Menurut Wright
Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new
form can be distinguished from older types by the following major
characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and
anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach
most audience member simultaneously, and are transeint in character; the
communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may
involve great expense” (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam
Karlinah. 1999).
Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari
corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan
disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak
secaraserentak, bersifats ek ila s (khusus untuk media elektronik, seperti
siaran radio siaran dan televisi). Seperti halnya Gerbner yang dikemukakan
bahwa komunikasi massa itu akan melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus
mengemukakan bahwa komunikator bergerak dalamorganisasi yang kompleks.
f. Menurut Noelle-Neumann (Teori Pengaruh
Tradisi)
Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah
mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini. Dari awalnya,
para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib” (bullet
theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan secara
besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam membentuk opini
publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up maka setelah
menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up saat menggosok
gigi.
Kemudian pada tahun 50-an, ketika aliran hipotesis dua langkah (two step flow)
menjadi populer, media pengaruh dianggap sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh
yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara langsung
mempengaruhi banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an,
berkembang wacana baru yang mendukung minimalnya pengaruh media massa, yaitu
bahwa pengaruh media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan
dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk mampu mempengaruhi
khalayak agar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada
saat itu pengaruh media dianggap terbatas (limited-effects model).
Sekarang setelah riset di tahun 1970-an dan 1980-an, banyak
ilmuwan komunikasi sudah kembali ke powerful-effects model, di mana media
dianggap memiliki pengaruh yang kuat, terutama media televisi.Ahli komunikasi
massa yang sangat mendukung keberadaan teori mengenai pengaruh kuat yang
ditimbulkan oleh media massa adalah Noelle-Neumann melalui
pandangannya mengenai gelombang kebisuan.
g. Menurut Jalaludin Rakhmat
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak
atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat.
h. Menurut Little John
komuniasi massa adalah proses dimana organisasi media massa membuat dan
mentransmisikan pesan-pesan kepada khalayak (massal) dan proses bagaimana pesan
itu dicari, digunakan, dipahami, dan dipengaruhi oleh audiens.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua
orang yang menonton televisi.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya: televisi,
radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita.
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media untuk
menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan
makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam
melalui berbagai macam cara.
Sumber:
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-komunikasi-massa-fungsi-dan.html
https://alainoengvoenna.wordpress.com/2011/02/17/5-definisi-komunikasi-massa-menurut-para-ahli/
https://nandaerlika.wordpress.com/2012/03/28/teori-komunikasi-menurut-para-pakar-2/
Comments
Post a Comment